Dalam berwudhu, ada tata cara yang harus dilakukan agar wudhu yang kita lakukan sah. Salah satu yang paling penting adalah sunnah dalam berwudhu. Berikut ini adalah beberapa sunnah wudhu yang harus Anda ketahui.
1. Membaca bismillah
Kesunnahan membaca bismillah ini sebenarnya selalu ada pada setiap akan melakukan pekerjaan-pekerjaan ibadah atau hal-hal baik yang lain.
2. Memakai siwak
Menggunakan kayu siwak atau benda-benda yang lain yang mempunyai tekstur kasar semisal sikat gigi, ujung kain dari pakaian bukan jari manusia yang kasar. Dasar kesunnahannya juga sama dengan dasar kesunnahan membaca bismillah di setiap akan melakukan ibadah.
Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r. a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kalaulah sekiranya aku tak (khawatir) akan memberatkan umatku, niscaya kuperintahkan mereka bersiwak tiap saat wudhu.” (Shahih: Shahihul Jammi no: 5316 serta al-Fathur Rabbani I: 294 no: 171).
3. Niat wudhu
Niat ini kita lakukan ketika awal menggunakan siwak, niatnya semisal “saya niat melaksanakan wudhu”. Sebagaimana yang diterangkan di dalam beberapa kitab-kitab fiqih ahlussunnah waljamaah.
4. Membasuh tangan
Yaitu menyela-nyela jari-jari tangan serta membasuh tangan hingga pergelangan. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali pada awal wudhu’, seperti yang sudah diriwayatkan dari Utsman bin Affan r. a. yang mengisahkan wudhu’ Nabi saw. dimana ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali.
5. Kumur
Berkumur seperti biasanya sampai menyentuh pangkal tenggorokan serta diulangi hingga 3 kali. “Dari Abdullah bin Zaid r. a. mengenai ia mengajarkan (tata cara) wudhu’ Rasulullah saw., dimana ia berkumur-kumur serta instisyaq dari satu telapak tangan. Ia berbuat demikian (sebanyak) tiga kali.” (Shahih: Mukhtashar Muslim no: 125, serta Muslim I: 210 no: 235).
6. Intinsyaq
Yakni memasukkan air ke hidung serta diulangi juga hingga 3 kali. Lebih baiknya kumur serta istinsyak dibarengkan. Serta sebaiknya bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur serta istinsyaq, kecuali untuk orang yang berpuasa, berdasar pada hadits Nabi saw., “Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq, kecuali kamu dalam keadaan berpuasa.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 129 serta 131, ‘Aunul Ma’bud I: 236 no: 142 serta 144).
7. Membasuh 3 kali
Mengulang 3 kali setiap basuhan wajib serta sunnah di dalam wudhu. Seperti yang sudah diterangkan oleh Utsman bin Affan ra kalau Nabi SAW berwudhu’ tiga kali, tetapi ada pula riwayat yang sah yang menyebutkan, “Kalau Nabi saw. pernah berwudhu’ satu kali satu serta kali dua kali dua kali.” (Hasan shahih: Shahih Abu Daud no: 124, Fathul Bari I: 258 no: 158 dari hadits Abdullah bin Zaid ‘Aunul Ma’bud I: 230 no: 136, Tirmidzi I: 31 no: 43 dari hadits Abu Hurairah).
8. Melebihkan basuhan
Melebihkan basuhan untuk kedua tangan serta kaki hingga di atas batas wajib membasuh.
9. Membasuh keseluruhan rambut
Mengusap seluruh rambut disunnahkan untuk yang mempunyai rambut pendek.
10. Membasuh telinga
Yakni mengusap sisi luar serta dalam telinga.
11. Mengusap tengkuk
Disunnahkan membasuh tengkuk ini menurut pendapat dari al imam Ghozali.
12. Menggosok-gosok
Yakni menggosok-gosok setiap anggota wudhu yang dibasuh. Namun menurut madhab imam maliki hukumnya yaitu wajib, serta menurut madhab kita imam syafi’i hukumnya yaitu sunnah.
13. Mendahulukan kanan
Mendahulukan setiap sisi yang kanan dalam anggota wudhu yang wajib ataupun sunnah.
14. Tertib
Karena umumnya cara wudhu’ Rasulullah saw. selalu dengan tertib seperti yang sudah disampaikan sejumlah sahabat yang meriwayatkan wudhu’ beliau saw. Akan tetapi, ada riwayat yang sah dari al-Miqdam bin Ma’dikariba ia berkata:
“Bahwa Rasulullah saw. pernah dibawakan air wudhu’, lalu beliau berwudhu’ membasuh kedua telapak tangannya tiga kali serta membasuh wajahnya tiga kali, lalu membasuh kedua hastanya tiga kali, lalu berkumur-kumur serta mengeluarkan air yang sudah dimasukkan ke dalam hidung tiga kali, lalu mengusap kepalanya serta dua telinganya.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 112 serta ‘Aunul Ma’bud I: 211 no: 121).
15. Membaca doa sesudah wudhu
Seperti yang dijelaskan dalam sabda Nabi saw. “Tidak seorangpun diantara kalian yang berwudhu’ dengan sempurna, lalu katakan (do’a) “Asyhadu allaa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu wa rasuuluh (Aku bersaksi kalau tiada Ilah (yang pantas diibadahi) kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya; serta aku bersaksi, bahwa Muhammad hamba serta Rasul-Nya).” tetapi pasti dibukalah baginya pintu-pintu surga yang delapan, ia bisa masuk dari pintu mana saja yang diinginkannya.” (Shahih: Mukhtasharu Muslim No: 143 Muslim 1: 209 no: 234).
Lalu Imam Tirmidzi menambahkan, “Allahummaj’alni minat tawwaabiina waj’ani minal mutathahiriin (Ya, Allah, jadikahlah kami termasuk orang-orang yang tekun bertaubat serta jadikahlah kami termasuk orang-orang yang rajin bersuci).” (Shahih: Shahih Tirmidzi no: 48 serta Tirmidzi I: 38 no: 55).
Komentar
Posting Komentar